Dukungan kekayaan budaya mulai tekstil, kerajinan
tangan, hingga kearifan lokal yang melimpah membuat industri fashion
Indonesia punya potensi besar untuk berkembang. Jika diolah dengan
tepat, kekayaan ini bisa menjadi modal untuk mengembangkan kreativitas
dan inovasi. Indonesia juga memiliki banyak talenta kreatif yang bisa
mengolah dengan apik potensi ini.
"Dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia punya busana yang khas dan disukai warga negara lain. Beberapa
waktu lalu, pemerintah Norwegia sempat membeli banyak batik dari
Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya fashion kita sangat
diminati dunia," ungkap Euis Saedah, Dirjen IKM Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia, saat konferensi pers Indonesia Fashion
Week 2013 di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta
Pusat, Selasa (5/2/2013) lalu.
Dengan penuh kepercayaan diri
berkat potensi yang dimiliki, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Muda
Indonesia (APPMI) bersama pemerintah memiliki tujuan besar untuk
menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia pada tahun
2020. Selanjutnya, Indonesia juga berupaya menjadi salah satu pusat
fashion dunia seperti halnya Milan, Paris, New York, dan London pada
tahun 2025.
Sayangnya, sampai saat ini masih banyak desainer dan
pekerja kreatif di dunia fashion yang belum menyadari kemampuan ini
sepenuhnya. "Kebanyakan orang yang berkecimpung di bidang mode masih
terlena dengan kreativitas dan ego dalam berkarya. Mereka belum berpikir
serius tentang bisnis, pemasaran, dan cara pengelolaannya. Istilahnya
kalau laku bagus, nggak ya sudah," tambahnya.
Meski masih banyak
"PR" yang harus diselesaikan untuk bisa mencapai tujuan ini, namun Paco
De Jaimes, Presiden World Fashion Week, menyambut baik cita-cita
Indonesia ini. Bahkan, ia sendiri sangat optimis bahwa Indonesia bisa
menjadi salah satu pusat fashion dunia sebelum 2025.
"Kemajuan
fashion Indonesia sangat pesat. Potensi alam dan kreativitas desainernya
sangat mendukung terwujudnya cita-cita ini," ungkap Paco.
Optimisme
Paco pada kemampuan Indonesia jadi pusat mode juga didukung adanya
peningkatan yang signifikan pada pemasaran fashion Indonesia secara online.
Menurut data Badan Pusat Statistik tahun lalu, lebih dari 75.000 UKM
sudah memasarkan produk-produk mereka termasuk fashion secara online. Bahkan pada tahun 2013 ini pengguna internet di Indonesia diperkirakan naik 30 persen.
"Semakin
banyak desainer atau orang kreatif mode Indonesia yang memanfaatkan
internet untuk menggaet klien dari luar negeri, produk fashion Indonesia
akan semakin terkenal luas di seluruh dunia. Jika sudah demikian,
fashion Indonesia bisa tersebar dan diakui di seluruh dunia," harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar