Kamis, 27 November 2014

Aksara Korea / Hanguel di Kota Bau Bau,Buton,Sulawesi Tenggara

Salam Super sahabat !! Kali ini saya akan membahas fenomena penggunaan Aksara Hangeul di  Kota Bau Bau.Check this out.

Penggunaan Aksara Hangeul di Kota Bau Bau
Pertama kalian harus tahu Bahasa Cia Cia.
Ternyata Bahasa Cia Cia di kota Bau Bau di Pulau Buton,Sulawesi Tenggara.Pada tahun 2009 memutuskan menggunakan huruf "Hangeul/한글" Korea,sebagai huruf dari Bahasa Cia Cia sendiri,setelah melepas huruf Arabic Gundul.Dan ini cukup buat KBS world tercengang kagum.Serta sudah mulai banyak wisatawan korea dan guru yg didatangkan langsung ke Buton,untuk memperkenalkan lebih jauh hangeul.Tapi ingat cuma huruf/alphabet nya saja,mereka tetap menggunakan bahasa indonesia atau bahasa daerah sendiri.

Bahasa Cia-Cia atau Bahasa Buton Selatan, ialah sejenis bahasa Austronesia yang ditutur di sekitar Kota Bau-Bau di selatan Pulau Buton di yang terletak di tenggara Pulau Sulawesi di Indonesia.
Pada tahun 2009, bahasa ini menarik perhatian dunia ketika Kota Bau-Bau menerima tulisan Hangul Korea untuk dijadikan sistem tulisan bahasa Cia-Cia.
Pada tahun 2005 ada 80,000 orang penutur bahasa Cia-Cia[1], 95% diantaranya beragama Islam[3] yang juga berbicara dalam bahasa Wolio. Bahasa Wolio semakin dilupakan sebagai bahasa penulisan kaum Cia-Cia, karena bahasa Indonesia kini diajar dengan abjad Latin di sekolah.

Dulunya, bahasa Cia-Cia menggunakan sejenis abjad Arab bernama "Gundul" yang tidak memakai tanda untuk bunyi vokal.
Pada tahun 2009, bahasa Cia-Cia menarik perhatian dunia karena Kota Bau-Bau memutuskan agar tulisan Hangul dari Korea digunakan untuk menulis bahasa Cia-Cia, dan mengajar anak-anaknya sistem tulisan baru ini berpandukan buku teks yang dihasilkan oleh Persatuan Hunminjeongeum.[2][8][9][10] Institut tersebut telah bertahun-tahun bertungkus-lumus menyebarkan penggunaan abjad Korea ke kaum-kaum minoritas yang tiada sistem tulisan sendiri di merata Asia.

Dalam proses menyesuaikan hangul dalam struktur bahasa Cia-Cia, huruf ㅸ yang tidak terpakai dalam bahasa Korea, digunakan lagi untuk mewakili konsonan /v/.
Contoh:
아디 세링 빨리 노논또 뗄레ᄫᅵ시. 아마노 노뽀옴바에 이아 나누몬또 뗄레ᄫᅵ시 꼴리에 노몰렝오.
Adi sering pali nononto televisi. Amano nopo'ombae ia nanumonto televisi kolie nomolengo.
Contoh lagi  Makan = 마칸. (makan) -->> dari Cia cia
                   Makan = 먹다 (meogda) -->> dari Korea
Mungkin oleh masyarakat atau pemerintah korea ini hal yang sangat baik dan membanggakan,tapi menurut saya ini hal yang sangat buruk bagi bangsa Indonesia.Kenapa pemerintah setempat mengadopsi aksara negara lain hanya karena fonem pengucapan keduanya hampir sama?..
Apa perlahan Pulau Buton yang terkenal dg penghasil Aspal terbaik akan memisahkan diri (referendum) dari indonesia dan menjadi bagian negara bagian Korea Selatan.Entahlah mungkin hanya 1 dari 100 orang memikirkan hal ini.
Sekarang bagaimana anda menanggapi masalah seperti ini ?
                                      Nama salah satu Sekolah Dasar yang ditulis dalam Hangeul     
                          
                          Dan nama jalan di kota Bau-Bau yang di tulis dengan aksara hangeul

                                      Rombongan kunjungan mahasiswa dari Korea Selatan

  Tanda tangan perjanjian antara pemerintah kota Bau-Bau dan seoul untuk meningkatkan kerjasama antara masayarakat Bau-Bau dan Masyarakat di korea







 Kota Bau Bau di malam hari.










Sumber : Sister city of seoul 
                http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Cia-Cia


Follow My Instagram

Jumlah Pengunjung

Apakah postingan saya membantu anda ?

Komentar Anda